Apa Itu Spirulina?
@
Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga), berbentuk spiral berwarna hijau kebiruan. Dinding sel lunak, mudah dicerna tanpa perlu proses produksi lebih lanjut. Spirulina termasuk ke dalam Thallophyta yaitu tumbuhan yang tidak mempunyai daun,akar dan batang yang sejati. Spirulina memiliki zat warna Cyanophysin, sehingga dikenal juga dengan nama Cyanobakterium, ini dicirikan oleh adanya zat warna biru dalam spirulina. Kandungan pigmen atau zat warna yang ada pada spirulina adalah Klorofil (hijau), karotenoid (jingga), betacaroten (jingga kemerahan), Phycocianin (biru). Secara garis besar kandungan nutrisi pada spirulina berupa protein 60-70%, karbohidrat 15-25%, lemak 6-8%, mineral dan vitamin 7-13%, serat 8-10%. Spirulina mengandung Calcium Spirulan yang diketahui bekerja sebagai antiviral/ antivirus.
Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga), berbentuk spiral berwarna hijau kebiruan. Dinding sel lunak, mudah dicerna tanpa perlu proses produksi lebih lanjut. Spirulina termasuk ke dalam Thallophyta yaitu tumbuhan yang tidak mempunyai daun,akar dan batang yang sejati. Spirulina memiliki zat warna Cyanophysin, sehingga dikenal juga dengan nama Cyanobakterium, ini dicirikan oleh adanya zat warna biru dalam spirulina. Kandungan pigmen atau zat warna yang ada pada spirulina adalah Klorofil (hijau), karotenoid (jingga), betacaroten (jingga kemerahan), Phycocianin (biru). Secara garis besar kandungan nutrisi pada spirulina berupa protein 60-70%, karbohidrat 15-25%, lemak 6-8%, mineral dan vitamin 7-13%, serat 8-10%. Spirulina mengandung Calcium Spirulan yang diketahui bekerja sebagai antiviral/ antivirus.
Terdapat ± 2000 jenis Spirulina di dunia, dari berbagai penelitian diketahui
bahwa spirulina dari species platensis merupakan spirulina yang aman untuk
dikonsumsi dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
Spirulina telah ada sejak 3.5 milyar tahun yang lalu
dan telah dikonsumsi oleh suku Aztec kuno di Mexico sejak 5 abad yang lalu.
Spirulina merupakan sumber nutrisi alami yang paling lengkap dibandingkan dengan sumber nutrisi lain yang pernah ada.
Lima abad lalu, penduduk di sekitar Danau Texcoco, Meksiko, memiliki
kebiasaan menyantap camilan biskuit setiap hari. Namun, bukan sembarang
biskuit yang dilahap. Biskuit yang disebut tecuitlatl itu, dibuat dari
ganggang biru kehijauan yang diperoleh dari kedalaman danau. Karena
senang memakan biskuit itu, penduduk Danau Texcoco jarang sakit.
Begitu juga penduduk di Danau Chad, Afrika pun sehat-sehat. Setelah diselidiki mereka diketahui sering mengkonsumsi dihe. Penganan mirip kue kering itu dibuat dari spirulina. Penduduk mengumpulkannya dengan kelambu pada musim panas saat terjadi booming spirulina di danau.
Dan ternyata di zaman modern seperti sekarang ini, spirulina menjadi hal yang cukup penting di negara-negara berkembang seperti halnya di Indonesia sebagai bahan makanan suplemen yang mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan spirulina menjadi makanan ideal untuk konsumsi manusia. Begitu juga FDA (Food & Drugs Authority) dari Amerika Serikat, mengizinkan spirulina untuk dijual sebagai suplemen makanan alamiah.
Di Jepang dan AS, para eksekutif bisnis memanfaatkan tablet-tablet spirulina dalam memerangi stres. Sementara para atlet dan pelari mengonsumsi spirulina untuk mendapatkan energi secara cepat.
Begitu juga penduduk di Danau Chad, Afrika pun sehat-sehat. Setelah diselidiki mereka diketahui sering mengkonsumsi dihe. Penganan mirip kue kering itu dibuat dari spirulina. Penduduk mengumpulkannya dengan kelambu pada musim panas saat terjadi booming spirulina di danau.
Dan ternyata di zaman modern seperti sekarang ini, spirulina menjadi hal yang cukup penting di negara-negara berkembang seperti halnya di Indonesia sebagai bahan makanan suplemen yang mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan spirulina menjadi makanan ideal untuk konsumsi manusia. Begitu juga FDA (Food & Drugs Authority) dari Amerika Serikat, mengizinkan spirulina untuk dijual sebagai suplemen makanan alamiah.
Di Jepang dan AS, para eksekutif bisnis memanfaatkan tablet-tablet spirulina dalam memerangi stres. Sementara para atlet dan pelari mengonsumsi spirulina untuk mendapatkan energi secara cepat.